Mei 2020

Rabu, 06 Mei 2020

Pertama Kali Belajar Ngoding


halo guys kembali lagi bersama guee, Aldy.
kali ini gue mau berbagi cerita pengalaman gue pertama kali belajar ngoding. okedeh langsung aja yaa.

Kenapa Gue Belajar Koding?

karena gue melihat di era digital ini, kemampuan IT sedang On-Demand, seperti Programmer, software engineering, Data science, Data analyst, Business intelligence, Business analyst, Artificial Intelligent (AI). hal-hal itu sedang on-demand guys, selain itu karena gue belum pernah ngoding sebelumnya dan gue senang belajar hal baru, jadi ya gue mulai belajar deh koding.

awal-awal tuh gue bingung banget guys, ngoding tuh buat apa, gimana caranya kok bisa jadi aplikasi, website, AI, trus kok bisa memprediksi ini produk kedepannya bakal laris atau gak, pokoknya gak tau apa-apa dehh, tapi gue kepo.

pertama kali gue belajar koding tuh gue pake bahasa C guys, kenapa bahasa C? karena bahasa C itu termasuk salah satu bahasa pemrograman yang mudah untuk dipelajari karena bahasanya mirip dengan bahasa manusia yaitu bahasa inggris, dan juga pemrograman bahasa C ini menjadi praktikum di jurusan kampusku yaitu S1 Teknik Elektro. jadi tiap seminggu sekali selama 1 semester tuh gue praktikum pemrograman di kampus, disana diajarin dasar-dasarnnya seperti format kode yang bisa dipake dipakai untuk ngodingnya(syntax) , algoritmanya, terus diakhir semester gue disuruh buat program mesin kasir guys, dan sayangnya gue gagal bikinnya karena bingung logika nya gimana hehee.Tapi gapapalah setidaknya gue mencoba. tapi sayang bahasa C ini tidak efektif untuk membuat program-program besar seperti game android, aplikasi desktop, bahasa C ini sangat efektif untuk menyelesaikan masalah-masalah sederhana saja, seperti mencari nilai tertinggi dalam suatu data, game tebak angka, program kasir, website kecil-kecilan, jadi belajar bahasa C nya gak gue lanjutin deh.

dari praktikum itu gue dapet ilmu baru, ternyata kita bisa membuat suatu program yang fungsi nya itu beraneka ragam, bisa jadi kalkulator, mesin kasir, dan banyak lagi yang lainnya, intinya bisa mempermudah pekerjaan manusia. karena memang fungsi dari program adalah membuat yang manual menjadi otomatis. contohnya, windows, linux, dan os lainnya, Ms.excel, word dll itu merupakan sebuah program, dan program itu mempermudah pekerjaan manusia seperti menghitung perhitungan yang kompleks, menulis tanpa takut salah karena tulisannya bisa dihapus dengan sangat mudah. 

pemrograman itu mudah untuk dipelajari, tetapi sulit untuk dikuasai, itulah yang orang-orang katakan. dan itu benar, pemrograman mudah dipelajari, seperti cara menampilkan sesuatu di layar, cara meminta input user, cara melakukan perulangan, dll. ketika sudah menguasai hal-hal yang dasar(mudah dipelajari), barulah kesulitan terasa ketika kita ingin membuat program besar atau kita punya masalah dan ingin menyelesaikannya dengan suatu program. disitulah letak kesulitannya, karena seringkali masalah yang ingin kita selesaikan itu tidak bisa diselesaikan hanya dengan menggunakan hal-hal dasar yang telah dipelajari, biasanya kita juga harus memahami hal lainnya seperti aplikasi yang diperlukan untuk membuat program kita efektif, otomatis kita harus belajar lagi gimana cara menggunakan aplikasinya, kemudian belajar grafis untuk menentukan gimana tampilan program kita setelah jadi. ribet, tapi worth it.

belajar pemrograman membutuhkan waktu yang lama, kesabaran, dan tekad yang kuat. karena ngoding itu melelahkan, serius, melelahkan, ketika atau setelah koding, kepala tuh kerasa panas, badan lemes, haus,apalagi pas puasa, beuh lemes dehh. tapi ketika kita udah ngerti program dan bisa membuat aplikasi, website, AI, apalagi bisa menggunakan skill ngoding kita untuk bisnis, mantap deh pokoknya. 

Btw gue sekarang lagi belajar bahasa python guys, dengan tujuan nantinya gue bisa bikin website, aplikasi, dan membuat AI. 


Jadilah Proaktif


Ciri Orang Sukses Adalah Orang yang Proaktif


kalian pasti pernah dengar kan statement di atas?



pastinya..tapi apakah kalian tau apa  proaktif itu? bedanya sama reaktif apa? kalian termasuk yang mana? dan kenapa proaktif itu penting?


nah disini gue akan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas dengan bahasa se ringan mungkin ya guyss supaya kalian bisa memahami dengan sangat mudah okay?  dimulai dari...


1. REAKTIF (korban)

kalian pernah gak sih punya teman atau ketemu orang yang kalo mengalami sesuatu yang buruk, entah itu berantem, terkena musibah, atau mendapat komentar yang pedas, dan mereka langsung bereaksi dengan spontan tanpa memikirkan akibatnya? kalau pernah, berarti kalian telah bertemu dengan orang yang reaktif. 

orang reaktif ini melepaskan tanggung jawab nya. artinya apa bro?
mereka berperan sebagai korban yang tidak berdaya. ketika mereka mendapat masalah, mereka sibuk memfokuskan diri pada hal yang tidak penting atau tidak bisa dia lakukan, mereka menyalahkan orang lain, berharap orang lain akan menyelesaikan masalahnya, bertindak hanya sesuai perasaan saat itu tanpa memikirkan apakah tindakan itu membuat hal menjadi baik atau tidak. 

contohnya gini guys, Joshua diejek oleh Adit. terus Joshua langsung merespon dengan kembali mengejek Adit atau bahkan ,karena marah, dia memukul Adit.yang berakibat masalah tidak selesai.

Joshua langsung merespon terhadap apa yang diterimanya saat itu juga tanpa memikirkan akibatnya.apakah dengan mengejek kembali atau memukulnya akan menyelesaikan masalah? 

intinya, reaktif adalah sifat langsung merespon terhadap situasi tanpa memikirkan akibatnya.

tentunya hal ini buruk guyss, kalian bisa stress karena masalahnya tidak kunjung selesai atau bahkan masalahnya bertambah besar, apa kalian mau masalahnya jadi semakin besar? masih mending kalo masalahnya penting, kalau tidak? wah makin rugii.

Contoh bahasa yang dipakai orang reaktif:
  • Gak ada yang bisa gue lakukan
  • Gue orangnya emang begitu
  • Gue terpaksa melakukan itu
  • Dia bikin gue marah dan murung


2. PROAKTIF (pelaku)

Nah kalo proaktif itu kebalikan dari Reaktif guyss, orang proaktif ini kalo menerima sesuatu, dia gak langsung respon seenak jidat, dia akan menyadari bahwa dia punya kemampuan untuk memilih respon yang tepat terhadap situasi tertentu.(NOTE: semua orang punya kemampuan ini)

jadi, semisal joshua orang yang proaktif, ketika dia diejek, dia tidak akan langsung membalas adit, tetapi dia berpikir dulu, "kalo gue bales ngejek lagi, gunanya apa ya?",
kalau ternyata membalas dengan mengejek tidak ada gunanya dan tidak menyelesaikan masalah, maka joshua tidak memilih untuk melakukan itu dan mencoba mencari respon lain yang lebih tepat. itulah yang disebut proaktif.

Contoh Bahasa orang Proaktif
  • Pasti ada cara lain nih
  • Gue bisa menjadi lebih baik
  • Gue akan memilih respon yang tepat
  • Gue mengontrol perasaan gue

gimana guyss? sudah terbayang kah apa bedanya proaktif dan reaktif? kalian termasuk yang mana?

sebenernya, yang menjadi masalah dalam hidup ini bukanlah tentang apa yang menimpa kita, melainkan tentang bagaimana kita merespon terhadapnya. apakah kita ingin hanya mengeluh dan berharap orang lain akan menyelesaikan masalah kita? atau kita fokus kepada apa yang bisa kita lakukan untuk menyelesaikan masalah yang ada? 
 it's your choice.. 


Terus gimana nih bro, ternyata selama ini gue orang yang reaktif,  gue harus gimanaa?

tenang broo karena gue punya beberapa tips yang bisa kalian praktekkan. berikut adalah tipsnya.

1. coba dengerin kata-kata yang kalian dan lingkungan kalian ucapkan sehari-harinya, kalau ada ucapan reaktif, jangan dengarkan dan coba ubah ke bahasa proaktif.
2. Selalu ingat bahwa manusia memiliki kemampuan untuk memilih respon terhadap situasi

okedeh guys segitu aja dari guee, thank you semoga bermanfaat :)


source: 7 habits of highly effective people



Selasa, 05 Mei 2020

Hal yang Gue Rasakan Saat Ini di Umur 20 Tahun


Hi..Gue Aldy, sekarang gue berumur 20 tahun dan kuliah semester 4, di masa ini gue mulai merasakan yang namanya kebingungan, ketakutan, akan hidup. 

Aduh nanti gue lulus mau jadi apa yaa? bisa hidup mandiri gak yaa?

Pertanyaan ini mulai muncul di benak gue, dan gue belum menemukan jawaban dari pertanyaan itu. di satu sisi, gue berpikir apakah gue termasuk yang beruntung karena di umur 20 tahun sudah mulai memikirkan masa depan? atau gue termasuk yang merugi karena di umur 20 tahun dan sudah setengah jalan kuliah gue belum tau mau ngapain di dunia ini? atau malah hal seperti ini normal dan gw harus tetap menjalani hidup gue seperti biasanya dan nanti juga akan ketemu dengan sendirinya?

  I Don't Know

Di saat orang lain punya begitu banyak prestasi, sertifikat, piala, dan medali untuk mewarnai Portofolio mereka, gue gak punya satu pun. Saat mereka punya pemikiran kreatif dan sudah memulai bisnis dan produknya mulai dikenal sebagian masyarakat, gue gak, bahkan ide pun gak punya. Saat mereka sangat jago dalam berkomunikasi, membangun hubungan dengan orang baru, gue gak. 

This World Sucks! But....

Kenapa gue sibuk mengeluh ketika ada orang lain di luar sana gak seberuntung diri gue yang kebutuhan pokoknya terpenuhi, bisa kuliah, bisa belajar, bisa makan enak, tinggal di rumah nyaman dan udaranya sejuk? begitu banyak kenikmatan yang ternyata gue dapat dan gak gue sadari akibat dari sibuk mengeluh, banyak banget. gue udah membuang banyak waktu hanya untuk mengeluhkan apa yang gak gue punya, sementara gue punya banyak hal lain yang jelas-jelas di depan mata. sayang banget masa muda gue kalo gue gitu teruss.

And Then I Decided to...

Okee, keluhan ini cukup sampai disini, Elo(keluhan) gak gue izinkan untuk merusak hidup gue! Gue harus mulai maju! titik.

Dan sekarang gue gak mau buang waktu untuk mengeluh lagi dan gue mulai melihat kembali ke diri gue sendiri, ternyata banyak banget kenikmatan yang Tuhan kasih ke gue dan gue bersyukur. Gue mau memperbaiki kekurangan gue yang sebenarnya bisa banget diubah. 
gue mulai mengarahkan hidup ke hal positif seperti memperluas pengetahuan gue dengan cara baca buku pengembangan diri, sejarah, teknologi,dll. Menonton dokumenter, seminar, dan kisah inspirasional. Mencoba hal-hal baru yang belum pernah gue coba sebelumnya, lebih mendekatkan diri kepada Tuhan YME. mengenal diri lebih dalam dengan bertanya kepada hati gue, gue suka nya apa sih? dan gue mulai mencoba mendalami suatu bidang yang gue suka dan siapa tahu jadi passion gue. 

Walaupun sekarang gue belum menemukan jawaban dari pertanyaan di atas, gue yakin gue bisa mengatasi segala masalah yang gue punya, gue bakal terus belajar tiada henti, gue bakal menentukan tujuan hidup gue, gue percaya diri gue bisa. I believe myself and God will always be with me... 

Jujur aja, ketika gue mulai fokus terhadap apa yang bisa dikembangkan dari diri gue dan berterima kasih atas kenikmatan yang diberikan Tuhan, hidup terasa lebih damai, hidup terasa lebih nikmat, dan godaan untuk mengeluh pun memudar.

Itu yang gue rasakan saat ini di umur 20 tahun dan bagaimana gue meresponnya.